BISNIS YANG MUSTAHIL RUGI

Kehidupan merupakan anugerah Allah SWT. yang luar biasa, dengan kehidupan kita bisa menikmati beragam cita rasa, warna warni, perna...



Kehidupan merupakan anugerah Allah SWT. yang luar biasa, dengan kehidupan kita bisa menikmati beragam cita rasa, warna warni, pernak pernik semesta bisa dirasakan, bergaul, berkomunikasi dan berjalan menuju kebaikan bisa ditempuh dengan kehidupan. Namun tidak bisa kita pungkiri bahwa dengan kehidupan bisa juga mengantarkan seseorang ke jalan yang tidak baik.
Berbicara tentang kehidupan, kehidupan terbagi menjadi tiga fase. Fase yang pertama adalah fase awal mula manusia sebelum dilahirkan ke bumi, yaitu kehidupan dalam rahim ibu, fase yang kedua yaitu kehidupan manusia setelah dilahirkan kedunia, dan fase ketiga merupakan kehidupan terakhir manusia, yaitu kehidupan di akhirat kelak.
Pada fase pertama kehidupan manusia, dimana janin yang ada dalam rahim ibu, ditiupkan ruh kepadanya sehingga janin tersebut bisa hidup. Pada fase ini manusia (yang masih berupa janin) masih belum mengenal keindahan dunia dan belum mengenal rasa, namun dengan pertolongan Allah SWT. Janin tersebut bisa hidup dan lahir kedunia.
Pada fase kedua, manusia dilahirkan kedunia, melihat keindahan dunia yang sangat menggiurkan, penuh dengan rasa, suka-duka, panas-dingin, malam-siang, gelap-terang dan sebagainya. Dengan gemerlap dunia yang begitu indah terkadang membuat lupa bahwa masih ada kehidupan pada fase yang terakhir.
Hidup di dunia bagaikan bercocok tanam, hidup didunia adalah ladang amal manusia, siapa yang memiliki amal baik selama hidup di dunia kelak ia akan memetik buah kebikannya di akhirat, dan barang siapa yang menanam keburukan ia akan mendapatkan balasannya di akhirat nanti. Dalam bahasa lain “Hidup di dunia ini bagaikan berbisnis/berdagang”, siapa yang pandai memanfaatkan hidupnya di jalan kebaikan kelak ia akan mendapakan keutungan berupa Surga, sedangkan yang tidak bisa memnfaatkan kehidupannya di jalan kebaikan dia akan mendapatkan kerugian berupa Neraka. Kehidupan disini digambarkan seperti Bisnis, karena dalam berbisnis dibutuhkan modal, usaha dan kerja keras. Dan hasil yang dicapai dari bisnis ini digambarkan dengan “Untung dan Rugi”, untung artinya akan masuk surga, sedangkan rugi akan mendapat balasan di neraka.  
Dalam Al qur’an Allah berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi. {QS. Faatir:29}
Dalam ayat ini dijelaskan, selain melakukan amal baik/shaleh di dunia, ada beberapa amal/pekerjaan yang bernilai ibadah dan yang melakukaannya seperti orang yang berbisnis tidak akan rugi, amal ini (bisnis) bukanlah seperti halnya bisnis dalam urusan dunia -berdagang-. Berdagang/berbisnis dengan modal uang yang banyak, usaha yang keras namun mungkin bisa mendapatkan hasil atau bisa saja rugi. Bisnis yang dimaksud disini adalah bisnis yang tidak akan pernah rugi yaitu bisnisnya orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Bisnis/perniagaan yang tidak akan pernah rugi tersebut adalah :
Pertama: Membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an dinilai sebagai ibadah dan mendapatkan pahala, hal ini sangat berbeda dengan ibadah-ibadah lain seperti berdo’a. dalam berdo’a apabila menggunakan bahasa arab umpamanya sementara orang berdo’a tersebut tidak mengetahui artinya maka do’anya tersebut tidak bernilai pahala. Berbeda dengan al-Qur’an, meskipun tidak mengetahui makna dan arti dari Al-Qur’an yang dibaca maka ia tetap mendapatkan pahala. Selain itu Rasulullah bersabda :
“Bacalah Al-Qur’an karena Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat kelak memberikan syafaat kepada ahlinya” (HR Muslim dari Ummah al-Bahili).
Abdullah bin Mas’ud ra. berkata: “ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Al-Qur’an adalah firman Allah, Wahyu yang diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, tanpa Al-Qur’an hidup manusia akan sesat dan dalam kekacauan karena hidup manusia tanpa aturan. Al-Qur’an menjadi obat bagi manusia, Al-Qur’an menjadi cahaya penunjuk jalan kehidupan gelap manusia menuju jalan kebenaran dan kebaikan, dan banyak sekali keutamaan dalam membaca Al-Qur’an, hal itu dijelaskna dalam al-Qur’an maupun dalam hadits dan tidak dijelaskan dalam buletin ini.
Kedua: Mendirikan Shalat.  Melaksanakan Shalat yang dimaksud disini adalah melaksanakan Shalat Wajib dan juga diperbanyak dengan melaksanakan Shalat Sunnah. Shalat merupakan ritual sakral, ibadah yang paling baik diantara ibadah-ibadah lainnya. Ibadah yang behubungan langsung dengan sang pencipta, sang penguasa alam. Diantara keuatamaan shalat adalah dengan shalat akan menjauhkan diri dari sesuatu yang keji dan munkar, dalam Al-qur’an yang artinya: Dirikanlah Shalat, sesunguhnya shalat akan mencegah perkara yang keji dan perkara yang mungkar.{QS. Al-Ankabut : 45}.
Rasulullah SAW. Bersabda : “Shalat yang lima waktu, shalat Jum’at sampai jum’at lagi, puasa  Ramadlan sampai bulan Ramadlan lagi akan menghapus dosa yang terjadi diantara waktu tersebut”.{HR. Muslim}. Selain keutamaan tersebut masih banyak keutamaan lain dari melaksanakan Shalat yang dijelaskan dalam Al-qur’an maupun Hadits namun tidak dijelaskan dalam buletin ini.
Ketiga : Berinfaq atau bersedekah secara diam-diam atau dengan terang terangan. Bersedekah dengan cara diam-diam maksudnya bersedekah sekiranya tidak ada orang tahu, sehingga hanya Allah yang tahu dan pahalanya langsung dari Allah, sedangkan secara terang terangan artinya bersedekah sementara banyak orang yang tahu, hal ini dilakukan apabila tidak dihawatirkan terjadi Riya’ (ingin dipuji orang lain), apabila dihawatirkan terjadi Riya’ maka hendaklah memberi sedekah secara diam-diam saja.
Begitu banyak pahala dan keutamaan dari infaq dan sedekah, dan telah dijelaskan pada Buletin At-tabayyun ini pada edisi perdana. Semoga kita semua termasuk orang-orang tergolong dalam firman Allah “Yarjuuna Tijarotan Lan Tabur (Orang yang berbisnis tidak pernah rugi)”. Amin. (Buletin Tabayyun)

You Might Also Like

0 komentar

KAMI MENGABDI TANPA BATAS MELAYANI DENGAN IKHLAS
PRINSIP KERJA KAMI: JUJUR. GIAT. IKHLAS


Flickr Images